Translate

Minggu, 07 Oktober 2018

Nabi Yeremia


YEREMIA DIPERINTAHKAN UNTUK MENAATI PEMANGGILANNYA DENGAN BERANI
Yeremia (1:17-19)
1.  Latar Belakang
Yeremia dilahirkan di kampung Anatot, yang letaknya kira-kira 5 km disebelah utara Yerusalem. Nama ayahnya adalah Hilkia, dan dia berasal dari suatu keluarga para imam. Meskipun tidak ada bukti yang secara langsung mendukungnya, tetapi sering disangka bahwa Yeremia adalah seorang keturunan Abyatar, imam raja Daud, yang dipecat oleh Salomo dari jabatannya di Yerusalem dan yang pindah ketanah miliknya di Anatot (1 Raja-Raja 2:26-27). Tetapi untuk mengerti dan menafsirkan kitab nabi Yeremia, persoalan apakah Yeremia seorang keturunan Abyatar ataukah tidak, sama sekali tidak bermanfaat, dan rupanya jelas bahwa meskipun dia berasal dari keluarga imam-imam, namun Yeremia sendiri tidaklah berjabatan sebagai seorang imam. Menurut judul di dalam 1:1-3, panggilan Yeremia untuk menjadi seorang nabi tidak terjadi dalam tahun yang ketigabelas dari pemerintahan raja Yosia, yaitu pada tahun 627, dan karena dia masih muda pada waktu itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa dia dilahirkan kira-kira pada tahun 645, yaitu dalam tahun-tahun yang terakhir dari pemerintahan raja Manasye.
Tetapi beberapa ahli tafsir, misalnya Hyatt, Holladay, berpendapat bahwa tahun 627 bukan merupakan panggilan Yeremia, tetapi waktu kelahirannya, dan bahwa kegiatan sebagai seorang nabi mulai ketika raja Yoyakim naik tahta pada tahun 609. Mereka mengatakan bahwa tidak ada nubuat-nubuat Yeremia yang dapat dianggap secara pasti sebagai hal yang berasal dari waktu pemerintahan raja Yosia, tidak ada firman dari Yeremia tentang reformasi raja Yosia pada tahun 622, dan pada waktu raja Yosia memerintah tidak ada bangsa yang dapat disamakan secara pasti sebagai musuh dari utara, yang disebut didalam 1:14-16; 4:5.
Tetapi keberatan-keberatan ini dapat diatasi. Identitas musuh dari utara itu dan sikap Yeremia terhadap reformasi raja Yosia akan dibicarakan dalam bagian yang lain dan juga dalam tafsiran mengenai 1:13-16 dan 11:1-17. Dan meskipun nubuat dalam pasal 2-6 disusun dan dipergunakan untuk suatu situasi sesudah itu, tetapi banyak diantaranya yang mungkin pertama-tama diucapkan antara tahun 627 dan 622. Dengan demikian, sementara bisa disetujui bahwa pengetahuan kita tentang kehidupan Yeremia  selama pemerintahan raja Yosia sangat terbatas, dan masa kegiatan Yeremia yang paling hebat adalah selama pemerintahan raja Yoyakim dan Zedekia, tetaplah tahun 627 dapat dianggap sebagai waktu pemanggilan Yeremia yang benar.
         
1.1 Bagaimana Tersusunnya Kitab Yeremia
Cara tersusunya kitab Yeremia, sama seperti nabi-nabi lain, Yeremia terutama mempergunakan perkataan-perkataan lisan. Sejak waktu pemanggilannya pada tahun 627 sampai kematiannya lebih dari empat puluh tahun kemudian, dia menerima banyak firman Tuhan dan membritahukannya kepada bangsa Yehuda. Kadang-kadang dia membuat tindakan-tindakan yang bersifat simbolis untuk menguatkan firman itu, tetapi tindakan demikian selalu diikuti dengan penjelasan lisan. Tugas pokoknya ialah mengumumkan kehendak Tuhan melalui perkataan-perkataan yang diucapkannya. Meskipun dia kadang-kadang mengkotbhkan kotbah-kotbah yang lebih panjang, tetapi biasanya nubuat Yeremia berada dalam bentuk syair-syair yang singkat.
Dia mengucapkan syair-syair demikian dalam banyak kesempatan. Barangkali pada setiap kesempatan diucapkan satu syair, atau barangkali beberapa syair. Sangat mingkin juga bahwa Yeremia mengulangi syair-syair itu, tetapi dalam urutan dan gubahan yang berbeda. Setiap syair sempurna dalam dirinya sendiri, dan berisi ajarannya sendiri.[1]
Tetapi kitab Yeremia itu berisi beberapa kelompok syair, yang rupanya dikumpulkan dan digubah dengan sengaja dan bijaksana. Setiap syair menggambarkan suatu unsur lain dari tema, dan ada perkembangan-perkembangan pikiran yang jelas. Dengan demikian, sementara setiap syair berisi ajarannya sendiri, tetapi setiap kumpulan syair-syair sebagai keseluruhan itu mempunyai maknanya yang khusus, dan mungkin dipersiapkan untuk dipakai pada waktu kesempatan yang khusus.
2.  Isi
Baiklah engkau siap: secara harafiah “ikatlah pinggangmu”, suatu ungkapan yang biasa dalam bahasa ibrani yang berarti; mempersiapkan diri untuk bekerja.
Ayat 17-19 ini bertalian erat dengan riwayat pemanggialn Yeremia dalam ayat 4-10. Barangkalai golongan Deuteronomist memperbaiki ayat-ayat ini. Tetapi didalam menafsirkannya tidak perlu membedakan antara kata-kata Yeremia dengan kata-kata Deuteronomist. Keyakinan-keyakinan pokok dalam ayat-ayat ini dapat diringkaskan sebagai berikut:
1.            Yeremia harus mentaati pemanggilannya dan siap sedia untuk bekerja. Sebenarnya Yeremia sendiri merasa diancam oleh penghakiman (atau hukuman) sebab itu jikalau dia gentar (takut) mengucapkan semua kebenaran yang diterimanya dari Tuhan, maka kegentarannya akan menjadi lebih kentara dihadapan bangsa itu. Yeremia akan dihina, bangsa itu tidak akan menghormatinya lagi.

2.            Tuhan akan menjadikan Yeremia sebagai kota yang berkubu yang dapat bertahan selama pengepungan yang hebat oleh musuh. Tuhan mengerasakan hati dan sikap Yeremia seperti besi atau tembaga. Kata-kata dari ayat 18 merupakan implikasi bahwa sebenarnya Yeremia tidak mempunyai sifat yang demikian. Terdapat banyak bukti dalam nubuat-nubuat dan syair-syairnya yang menjelaskan bahwa dia mempunyai sifat yang sensitif dan tidak mau bertindak sendirian.

3.            Tetapi orang-orang yang percaya  seringkali berkeyakinan bahwa Tuhan mempergunakan mereka bukan karena kekuatannya, melainkan karena klemahannya (bd. 2 Kor. 12:10). Kepada muridnya yang kurang mantap Yesus berkata,”Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu”(Mat.16:18), dan waktu Tuhan mempersiapkan Yeremia sebelum pemanggilannya, Tuhan tidak menjadikan orang yang sombong dan puas dengan dirinya sendiri, dan senang menghadapi perlawanan. Barangkali corak keberanian yang dituntut dari Yeremia hanya sebagai seorang yang dapat dan tetep mengatasi kegentarannya yang besar.


4.            Meskipun nanti Yeremia kehilangan banyak teman dan merasa sunyi, tetapi Tuhan aka tetap menyertainya dan melepaskan dia. Betapapun hebatnya serangan para pemuka, para imam dan penduduk Yehuda, mereka tidak akan dapat mengalahkan Yeremia, sebab Tuhan, yang lebih kuat daripada mereka, akan melindungi nabinya yang setia.

5.            Ayat 17-19 pertama-tama terdiri dari nasihat dan janji untuk kehidupan Yeremia sendiri, dan bagi Deuteronomist kedudukan ayat-ayat dalam fasal 1 itu menjelaskan suatu implikasi lebih jauh. Sebagaimana Tuhan tetap menyertai nabinya yang setia, demikian juga dia akan menyertai dan melepaskan umatnya dari pembuangan di babel. Asal saja mereka tetap setia. Terdapat banyak kesejajaran antara hidup Yeremia dengan sejarah umat Tuhan, kedua-duanya dipanggil dan dipilih untuk melayani maksud Allah, baik Yeremia maupun umat Allah diancam oleh hukuman dan juga menerima janji tentang keselamatan.[2]

Jadi jelas maksud pasal 1:4-19, pertama-tama ditekankan bahwa Yeremia bernubuat dengan otoritas TUHAN ( 1:4-10);kedua, bahwa firma Allah pasti akan terlaksana (1:11-12); ketiga, bahwa firman Allah berbicara tentang hukuman (1:13-16), dan pada akhirnya, firman Allah itu menjanjikan kelepasan bagi orang-orang yang setia(1:17-19).






3.  Refleksi Kritis dan Pesan Bagi Umat Sekarang
Panggilan Yeremia ini merupakan contoh tentang bagaimana Allah memanggil hambanya, yaitu kita umat manusia sekarang ini. Kita dapat melihat suatu perinsip, yaitu bahwa Allah perjanjian lama adalah sama dengan Allah Bapa Yesus Kristus dan Allah yang bekerja di Gereja dan dunia sekarang. Tetapi kita dapat berpikir secara lebih khusus tentang pemanggilan Yeremia menjadi seorang nabi.
Tugas Yeremia ini hampir sama dengan tugas pengkotbah sekarang, yang harus mempelajari kitab suci untuk mendapat apa yang mau difirmankan oleh Allah melalui kitab itu kepada dia sendiri dan kepada umatnya. Yang bisa dikatakan pada zaman sekarang ini kalau bagi kaum awam para vourhanger atau ketua-ketua lingkungan dan umat lainnya yang mampu dan mempersiapkan bahan yang mau dikotbahkan , tetapi kita harus kembali ke zaman Patristik yang tidak akan pernah lepas dari Kitab Suci.
Di samping itu, sama seperti firman, yang pada aslinya ditujukan ke pada Yeremia dalam ayat 17-19, dipergunakan pada umat Israel pembuangan di Babel, maka dengan demikian firman itu dapat dipergunakan kepada Gereja Kristen sekarang. Meskipun Gereja, sama seperti orang-orang buangan itu, sering merupakan minoritas dalam lingkungan yang asing atau bermusuhan, tetapi Gereja melalui kehidupan dan pekerjaanya harus berusaha bukan hanya mentaati kehendak Allah, tetapi juga memberitahukannya kepada dunia; dengan kata lain, Gereja mempunyai tugas kenabian. Sama seperti Yeremia, Gereja akan mengalami banyak persoalan, diancam oleh hukuman kalau tidak setia, tetapi jika setia, Allah akan menyertai Gereja itu untuk melepaskannya.
Umat sekarang juga perlu memahami bagaimana perjuangan Yeremia dalam pemanggilannya kepada Allah Yang Mahakuasa, yang begitu setia dengan apa yang ditugaskan baginya. Kita juga pada dewasa ini terkhusus bagi para pemimpin gereja dan pemimpin setempat dalam lingkup gereja mempertanggungjawabkan dasar iman yang benar yang dibawakan dan di hidupi oleh para rasul dan nabi-nabi terdahulu yang begitu gigih dan sabar dalam menghadapi rintangan dan persoalan-persoalan dalam meneruskan panggilannya menuju pada Allah Yang Mahakuasa. Kita harus sadar atas perjuangan mereka untuk mempertahankan iman akan Allah dan Tuhan kita Yesus Kristus yang tampak atas perbuatan dan hidup doa para nabi dan usaha mereka bagi penerusnya, yaitu kita sendiri yang hidup pada zaman sekarang ini.







BIBLIOGRAFI

Paterson M, Robert. Tafsiran Kitab Yeremia Fasal 1-24. Jakarta:Badan Penerbit Kristen Gunung Mulia,1977.

Brown E, Raymond and all. The New Jerome Biblical Commentary. Great Britain:Geoffrey Chapman,1993.




[1] Robert M. Paterson, Tafsiran Kitab Yeremia Pasal 1-24 (Jakarta: Badan Penerbit Kristen Gunung Mulia,1977), hlm. 12-26.
[2] Raymond E. Brown et all, The New Jerome Biblical Commentary (Great Britain: Geoffrey Chapman,1993), hlm. 270-271.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar